Minggu, 05 Januari 2014

Judulnya : Buanglah Sampah Pada Tempatnya

Judulnya keren ye, atau copas? atau udah biasa? biasa kali ya karena pagar-pagar dijalanan tak henti-henti mengatakan "buanglah sampah pada tempatnya", "jangan buang sampah sembarangan", atau lebih kece lagi sampah dibagi menjadi kelas-kelas tertentu *wesyeh. Trus disini mau bahas sampah gitu? Iya kali, baik sampah yang sampah dan sampah yang mungkin bukan sampah *opo to.


Semua ini berawal ketika negara Api (hah bosen), berawal dari keprihatinan melihat banyaknya warga Indonesia yang sering ga peduli sama sampah yang dihasilkannya. Mari ngomongin sampah dari bentuk "nyata". Di tahun baru ni ye, mau taon berapa aje kalo ente liat berita pasti ada "tempat perayaan malam pergantian tahun dipenuhi sampah". Di Jakarta aja misalnya, diberitakan sampah naik sampai 100 ton dalam semalam ! Gile ga tuh?! Ya tok bayangke wae kui le ngresiki piye..

Tapi tapi tapi, kalau "sampah" yang bentuk tadi, ada yang bersihin, tau juga sebenarnya harus dibuang dimana, dan si pembuang sampah juga sebenarnya sadar kalau itu sampah. Tapi ada bentuk lain yang sebenarnya pengen tak bahas disini.

Di tahun 2013 kemarin, sering kali dengar, baca, liat istilah "myampah", especially di sosial media macam twitter, facebook dan saingan-saingannya. Yup, "nyampah" di sini ga jauh dari pengertian dari menulis sesuatu yang mungkin urgensinya sedikit, atau sekedar buang waktu atau  menuh-menuhin timeline (ada lagi pengertian yg lain?). Kalau dikembaliin ke pengertian "sampah" menurut KBBI versi online (yah pake sitasi deh), sampah adalah barang atau apapun yg dibuang karena tidak terpakai lagi, pengertian lain sampah itu adalah sesuatu yang hina. Haduh?!!

Nah nah nah, kalau namanya sampah kembali ke judul diatas, buanglah pada tempatnya !! Masalahnya, "nyampah" atau "tulisan yang dianggap sampah" ini dibuang mana? Setau saya tempat sampah ya adanya yang organik, non organik dan macem-macemnya itu. Sebelumnya juga perlu dikaji lagi, istilah "nyampah" ini bener ga sih? apa bener yang ditulis itu sesuatu yang tak dipakai lagi lalu dibuang? apakah tulisan itu bener-bener hina? Jawab ini dulu ya...

Yang mungkin bersedia baca ini tulisan pernah lihat Sponge Bob? Ada dalam satu episode nya, ketika Mr Krab jualan sampah yang ada di dekat rumahnya dan diklaim sebagai barang unik, si narator mengatakan kurang lebih seperti ini " Sampah bagi seseorang adalah harta karun bagi orang lain". Nice quote menurutku, dan kenyataannya memang benar. Dan tulisan "nyampah" bisa jadi juga seperti itu. Ya mungkin saja tulisan tadi hanya "buangan" or specially "luapan hati" "curhat" atau apalah. Mungkin saja hina, tapi sehina apapun tulisan bisa jadi emas di mata orang lain. Bisa jadi sesuatu yang dimanfaatkan, bagi dirinya atau sebenarnya bagi si penulis sendiri. Sering kali "nyampah" ini diabaikan begitu saja oleh penulisnya, padahal jika lebih ditelaah lagi, harusnya kita juga melakukan treatment tulisan sampah layaknya kita mengatur sampah "nyarta".

Treatment?maksudnya? ya tulisan "sampah " tadi jangan asal buang, jangan asal tulis, proyeksi kan buat hal-hal yang nantinya menguntungkan (hidup rasionalitas!! haha). Menjawab dulu pertayaan mau dibuang kemana "sampah" ini? Ga ada tempat e. Akibatnya kita buang sembarangan, di sosmed, di forum, di blog dan sesobi sobinya. Nah treatment awal sih buat dulu "tempat sampah (nyampahnya)". Gunanya? jelas biar ga ngotori dan enak dipandang. Jangan kan sampah "nyata", tulisan "nyampah" kalau buang sembarangan juga ngotorin dan ga sedap dipandang. Menurutku sih difokuskan ke salah satu akun aja, entah twitter atau blog. Manfaat selanjutnya, "pemulung" yang nanti nyari "tulisan sampah" mu juga gampang nyarinya. Ingat sampah bisa jadi harta orang lain kan? Jangan kira tulisan kita sesampah apapun ga ada yg baca ada yg butuh. INGAT, SECRET ADMIRER ATAUPUN HATERS MESTHI KEPO TULISAN KITA.. hahaha... Nah ada baiknya untuk membantu mereka menunaikan "hak" mereka, kita buat tempat sampah khusus.. hehe.. :D

Selanjutnya adalah memilah "sampah" tadi. Senyampah-nyampahnya tulisan kalian pasti ada "mutu"nya juga (dan aja yang enggak). Nah itu dipisah-pisah, entah disimpen dalam folder atau buat notes tertentu. Tujuannya? kalau kedepannya jiwa kalian untuk menulis muincul atau pun ingin nostalgia gimana sih jaman-jaman dulu nyampah bisa dilihat. Guna lain juga ketika tau-tau kalian bisa jadi saingan Raditya Dika jadi penulis, "sampah" tadi kan bisa membalik jadi harta karun. :D

Pemilahan juga penting untuk menimbun "sampah organik" dari tulisan kalian. Sampah jenis ini kan bisa jadi kompos, buat jadi pupuk, yang akan membantu pemikiran mu, terutuama dalam hal menulis. Setiap manusia pasti menulis, sederhana apapun itu. Dan dari tulisan ini kita bisa membentuk, mengkonstruksi serta memperkaya dan mengembangkan ide. Makin banyak "sampah organik" artinya banyak referensi-referensi dari pemikiran kita sebelumnya yang merupakan sampah yang akan menjadi nutrisi bagi pemikiran kita di masa depan nanti.







Yup mungkin itu hanyalah sedikit "nyampah" dari daku terhadap "nyampah" yang lain. Dan blog ini pun tujuannya juga buat "nyampah" juga.. :v . Tapi sampahku adalah hartaku, sampahku adalah duniaku. Sampahku sekarang mungkin hina sekarang tapi kedepannya adalah humor, pelajaran dan kritikan yang bisa jadi sebuah tulisan yang dibayar mahal. hahaha. Mengutip kata-kata John Carter, carilah tujuanmu, jatuh cintalah, dan tulislah buku. Jadi mari "nyampah" dan buanglah pada tempatnya !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar